Sunnah Sunnah Wudlu Perspektif Syafi'iyyah

Sunnah Sunnah Wudlu Perspektif Syafi'iyyah

Sunnah Sunnah Wudlu Perspektif Syafi'iyyah, Kali ini kami akan membahas tentang Sunnah Sunnah Wudlu Perspektif Syafi'iyyah menurut kitab fatkhul mu'in, yang sebelumnya kami telah membahas tentang rukun-rukun wudlu, Kitab fatkhul mu'in adalah kitab yang membahas tentang dasar-dasar masalah fiqh yang sangat populer dikalangan ulama' terutama dipesantren salafiyah, kitab ini berbasis syafiiyyah atau madzhab syafiiyyah, ok langsung saja demikian sunnah-sunnah wudlu menurut kitab fatkhul mu'in yang kami ringkas lumayan padat:

Sunnah sunnah wudlu

  1. Membaca basamalah pada permulaan wudlu, sedikitnya "bismillah" sedangkana sempurnanya "bismillahirrohmanirrokhim" menurut imam ahmad membaca basmalah ini wajib. bagi yang lupa tidak membaca dan ia ingat di pertengahan wudlu maka masih ada kesempatan membaca bismillah namun  bacaanya demikian" bismillah awwalau wa akhirohu"
  2. membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan secara bersama (sa'at-sa'at akan niat)
  3. bersiwak, dengan melebar pada gigi dalam dan luar serta memanjangkan lidah karena ittiba; pada nabi.
  4. berkumur dan menghirup air kedalam hidung, karena ittiba' kepada nabi.
  5. meratakan usapan keseluruh kepala. karena ittiba' kepada nabi.
  6. mengusab kedua telinga secara merata, luar atau dalam serta kedu lubangnya karena ittiba' kepada nabi. mengusap leher hukumnya tidak sunnah karena sama sekali tidak ada dasarnya.
  7. menggosok-gosok anggota wudlu, karena hal nin menghindari perselisihan ulama' yang menetapkan wajib ( imam malik ).
  8. menyela-nyela jenggot yang tebal.
  9. menyela-nyela jari jari-jari kedua tangan dengan berpanca dan jari-jari kaki dengan cara apapun.
  10. memanjangkan basuhan muka yaitu dengan cara membasuh muka serta bagian kepala, dua telinga dan dua lebar kuduknya.
  11. memanjang basuhan kedua tangan dan kaki, yaitu diatas batas minimal, misalnya batas anggaran wajib dibasuh adalah betis maka keatas betis dikit.
  12. mengulang tiga kali setiap basuhan, usapan, gosokan, sela-sela, bersiwak,basmalah dan dzikir setelah wudlu.
  13. serba kanan, yaitu mendahulukan yang kanan, hal ini juga berlaku pada tindak tanduk yang tergolong positif misalnya bercelak, memakai baju, sandal, memotong kuku dan lain-lain.
  14. sambung menyambung, di antara perbuatan-perbuatan wudlu satu dengan lainnya, caranya segera membasuh satu angggota sebelum basuhan anggota di depannya kering. hal ini wajib bagi imam malik.
  15. berhati-hati dalam membasuh tumit, ekor mata, dua tepian mata yang letaknya dekat hidung, penglirik dan tepi tepi mata yang lain, dengan menggunakan dua ujung telunjuk masing-masing.
  16. menghadap kiblat selama berwudlu.
  17. tidak berbicara selama berwudlu, kecuali mengucapkan dikir wudlu. memberi salam terhadap orang yang sedang berwudlu., mengucapkan salam dan menjawab baginya adalah tidak makruh.
  18. tidak menyeka air (jawa: ngipat-ngipatne) yang ada pada anggota badan tanpa ada udzur karena ittiba'.
  19. membaca dua kalimat syahadat setelah wudlu, sekira waktu setelah wudu belum terlalu lama.
  20. meminum air dari sisa wudlu, bedasarkan sebuah hadits bahwa air tersebut membawa obat untuk segala penyakit.
  21. memercikkan air sisa wudlu pada pakaian, hal ini karena bila ia ragu akan adanya kotoran pada pakaiannya.
  22. melakukan sholat dua roka'at setelah wudlu, asal waktunya belum berselang lama menurut ukuran umum
Ok demikianlah sharing kami kali ini tentang sunnah-sunnah wudlu perspektif syafiiyyah, dan dapatkan juga pembahasan fiqh lainya pada post selanjutnya, sampai jumpa salam..
sumber : Fatkhul mu'in bab wudlu

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sunnah Sunnah Wudlu Perspektif Syafi'iyyah"

Post a Comment

Jika ada pertanyaan silahkan pada kolom komentar